Indonesia, and especially its capital Jakarta, is just subjected to Air Pollution just like any other countries in Asia.

Indonesia ranks 112^nd (out of 178 countries) at the Environmental Performance Index for Air Quality (2014 score).

There are many press articles about the Air Pollution problems, especially in Jakarta, like for instance the Jakarta Globe article about "Jakarta’s Air Quality Takes a Toxic Turn for The Worse" and the Jakarta Post article about "Air pollution in city reaches alarming level" as well as this open from the JP reader forum). Some more clues can be found from this very interesting publication from Mosaic about "Where there’s smoke".

(image attribution: wikipedia)

So, like most of the countries in Asia, there is no reason why there should not be real-time Air Quality monitoring in Indonesia, at least for the capital Jakarta.

But, unfortunately, there is not much information about real-time Air Quality data from the Ministry of Environment. Their website, menlh.go.id, is even displaying an "Error establishing a database connection" today. The Jakarta Environmental Board (Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Propinsi DKI Jakarta) is not providing much more information either. The Jakarta Smartcity is probably the place where one would expect the find the information, but that's not the case either. And last, there does not seems to be much activity from NGOs or Health funds about it (cf CAI Indonesia)

Solusi terbaik untuk menyediakan informasi Kualitas Udara secara real-time di Indonesia, dan Jakarta, adalah Kementerian Lingkungan Hidup mulai memberikan data resminya. Namun karena hal ini terkadang memakan waktu, tim aqicn.org kini memulai "proyek pemantauan Kualitas Udara Indonesia".

Visible Air Pollution on Jakarta Skyline (attribution).
(Check this article for an explanation about visual air quality)

Tim Penelitian dan Pengembangan aqicn.org kini sedang mengembangkan stasiun pemantauan Kualitas Udara luar ruangan Particle Matter (PM _2.5 ) yang terjangkau, dan kami ingin memasang beberapa di antaranya di Phnom Penh (sebagai permulaan). Stasiun ini mudah digunakan dan hampir tidak memerlukan pemeliharaan. Hanya memerlukan koneksi WIFI untuk beroperasi (catu daya disediakan oleh baterai dan panel surya).

Jadi jika Anda tinggal di Jakarta dan ingin membantu kami, kami mencari orang yang dapat membantu kami menjadi tuan rumah stasiun tersebut. Jika ini Anda, silakan isi formulir di bawah ini dengan informasi kontak Anda. Alternatifnya, jika Anda hanya tertarik untuk mendapatkan data real-time, atau Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang proyek tersebut, Anda juga dapat berlangganan milis kami untuk mendapatkan pembaruan tentang proyek tersebut, dengan menggunakan formulir yang sama di bawah ini.