Please note that this article was orginally written in June 2013.
In April 2014, the Singapore NEA has updated the PSI calculation to also include PM_2.5. http://www.nea.gov.sg/anti-pollution-radiation-protection/air-pollution-control/psi

Dengan adanya Kabut Asap di Asia Tenggara dari Indonesia yang mempengaruhi Singapura dan sekarang Malaysia , kami mendapat banyak pertanyaan tentang mengapa ada perbedaan antara data yang dapat dibaca dari situs NEA Singapura ( nea.gov.sg ) dan proyek Indeks Kualitas Udara Dunia Singapura. halaman web .

Misalnya, inilah yang dapat dibaca hari ini di situs NEA:

Karena alasan historis, Singapura menggunakan PSI ( Indeks Standar Polutan ) untuk mengevaluasi Kualitas Udara. Pada gambar di atas, angka 1 sesuai dengan nilai PM10 yang digunakan untuk evaluasi PSI. Nilai 67(/59) dapat dibaca sebagai 67 μg/m3, sesuai dengan PSI sebesar 59. PSI dievaluasi sebagai maksimum PSI individu untuk masing-masing polutan: PM ₁₀ , SO ₂ , NO ₂ , O ₃ (Ozon) dan CO ₂ .

PSI(Singapore-North) = max( PSIPM10-based, ... PSIO3-based )= max (59, ..., 77) = 77

Hal yang menarik adalah, dalam tabel yang sama, data PM2.5 juga disajikan di kolom terakhir (lihat 3). Data ini disediakan dalam μg/m3 saja (lihat 2), dan tidak ada konversi ke PSI (yaitu konversi dari massa PM2.5 ke Indeks Polusi atau Kualitas). Namun konversi ini ada, dan ditentukan oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS . Cara termudah untuk melakukan konversi adalah dengan menggunakan kalkulator online, tersedia di airnow.gov :

If you select the PM2.5 (1), then enter the mass concentration of 48 (2), can click on Calculate, you will obtain the AQI of 132 (3). So, based on the PM2.5 AQI conversion, the PSI that is used for Singapore could be extended (let's call it PSI++) to also take into account the PM2.5 information. In which case, the PSI++ would be the maximum of the regular PSI (based on PM10 only) and the PM2.5 AQI:

PSI++ = max( PSI, AQIPM.25 ) = max( 77, 132 ) = 132
This PSI++, that is commonly referred as AQI (or Air Quality Index), is what is being used on the the World Air Quality Index project, for all the cities (provided PM2.5 is available for the city). And this explains why the values are different between the NEA website and the World Air Quality Index project.

Note: With the PSI update from April 2014, the only remaining difference is that the World Air Quality Index project is using a 1-hour PM_2.5 reading (following the instantcast) while Singpore PSI is based on the 3 hours average.

Moreover, when doing the convertion, make sure you use the 1-hour reading for the PM2.5 concentration rather than the 24-hours averaged value, as shown on the below image:


http://www.haze.gov.sg/haze-updates/pollutant-concentrations/type/PM25-1Hr

If you want to know more about PM10 vs PM2.5, and especially why PM10 is still used, please check the faq entry about why is PM2.5 often higher than PM10? Is PM10 still a relevant measure?


--